01 Maret 2005

Berdiri perempuan itu di hadapanku
tepat di hadapanku
senyumnya adalah telaga teduh
aku mau berenang terus di situ
atau duduk di tepiannya
memetik gitar
nyanyikan lagu kesepian
atau melukisi langit di atasnya
dengan gambar kerinduan

Ah! Dan kini ia malah menyapaku
suaranya renyah
dan aku mabuk
tenggelam dalam pusaran pesonanya
apalagi saat tawanya pecah
"Kamu kenapa?" tanyanya

Sialan! Lututku malah jadi goyah, sekarang
saat ia perlahan menghampiriku
Pergilah! Aku lagi lemah, lagi rapuh
nanti aku jatuh cinta lagi padamu
padahal sudah susah payah kubentengi hatiku
semata agar kau tak lari lagi seperti angin
dan meninggalkanku dalam resah tak berkesudahan

Jemarinya halus menggenggam anganku

Tapi lalu datang lagi seorang kawan
dan punah sudah episode hayalanku!

0 comments:

Posting Komentar