23 Mei 2008

Pagi menghampiriku lagi
dengan segumpal sepi yang ia taruh di meja sarapanku
senyumnya gamang
"Maaf", katanya, "Hanya itu yang kubawa kali ini."
dan ia lalu pergi
bergegas seperti tergesa mengikuti arus waktu
meninggalkanku di hari yang baru jadi