16 Maret 2016

Secangkir Kopi Setangkup Roti

secangkir kopi
setangkup roti
kau berikan padaku pagi ini
tanpa satu kata
hanya sekuntum senyum malu-malu

terima kasih,
kataku hampir berbisik
dan seperti angin kaupun berlalu
meninggalkan wangi yang kusuka

lalu seharian kuhabiskan lagi
hanya dengan mencecap kebahagiaan kecil
lewat secangkir kopi
lewat setangkup roti
namun sekuntum senyum malu-malumu
tak pernah lepas dari ingatanku

cinta tak harus bertabur cerita berisikan pangeran dan sang putri
cukuplah episode sederhana
dengan secangkir kopi
dan setangkup roti
setiap pagi

bahkan tak harus ada puisi
hanya tanganmu
memeluk pinggangku
saat nanti kuantar kau
dalam diam
namun bibir kita tersenyum

cukuplah itu buat kita.

0 comments:

Posting Komentar