13 September 2017

Jadi Begini

Jadi begini,
kau dan aku duduk berhadap-hadapan
di antara kita dua mangkuk mie instan
masih utuh belum tersentuh
karena kau terus berceloteh
tentang jingga matahari saat senja
dan kupu-kupu yang kau tak bosan memandangnya
sementara aku terlalu sibuk memandangi cantikmu
tak peduli pelayan yang berdehem berulangkali
"padahal pelanggan masih banyak mengantri", ia mengeluh
tapi mana kita mau peduli?
hanya sekerling kita saling memandang
dan setelah itu tawa kitalah yang meledak
lalu dunia kembali mengkerut sebatas kita saja

Tapi waktu memang jahanam
seperti copet rakus di terminal yang mengambil sebisanya
bahkan tak disisakannya waktu untuk ku sekadar berucap terimakasih kepadamu
atas kenangan cantik di saat yang sempit
dan telah dihempaskannya lagi ku di ujung pagi
terduduk lesu di atas ranjang
mengutuki mimpi yang keburu pergi